Keaslian Penelitian
Skripsi ini berjudul Perancangan Pengendalian Peralatan Lampu Listrik Jarak Jauh Menggunakan Telepon Seluler, dimana pengendalian lampu listrik menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service) pada telepon seluler. Alat ini juga diharapkan dapat memantau keadaan peralatan lampu listrik apakah dalam keadaan hidup atau mati. Merk telepon seluler yang digunakan adalah jenis Siemens M35. Sistem yang digunakan adalah sistem komunikasi serial antara telepon seluler Siemens M35 dengan mikrokontroler AT89S51. Mikrokontroler sebagai pengendali dan pemantau keadaan peralatan lampu listrik.
Diagram Kotak Perangkat Keras
Sistem kendali lampu dengan media SMS ini, dirancang berdasarkan berbasis mikrokontroler AT89S51. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram dari alat ini.

Pada Gambar 3.1 ditunjukkan diagram kotak sistem secara keseluruhan. HP Siemens M35 digunakan sebagai Gateway SMS. HP dengan mikrokontroler terhubung dengan menggunakan kabel data yang memanfaatkan komunikasi serial RS232. Jenis komunikasi yang digunakan adalah model UART.
Mikrokontroler mempunyai peran sebagai basis sistem. Mikrokontroler akan membaca dan berkomunikasi dengan HP, kemudian mengendalikan lampu dengan bantuan driver relai, serta membaca sensor yang telah dilewatkan sebuah komparator.
Driver dipasang bertujuan untuk mengendalikan lampu yang bekerja pada tegangan AC/220V. Hal ini mutlak diperlukan karena mikrokontroler hanya bekerja pada level tegangan TTL dan CMOS, sehingga tidak mampu secara langsung mengendalikan lampu.
Sensor yang berupa fototransistor digunakan untuk mengubah kondisi cahaya ke dalam besaran listrik. Agar sensor yang bersifat analog mampu dibaca oleh mikrokontroler yang bersifat digital sehingga perlu dipasang sebuah komparator. Komparator ini bertugas untuk membandingkan kondisi sensor yang masuk ke pin (+) op-amp dengan tegangan referensi pada pin (-) op-amp ketika gelap atau terang dan mengubahnya menjadi logika digital pada pin output-nya. Sedangkan gerbang not 74LS14 yang mempunyai kemampuan trigger pulsa masukan dan pada data sheet keluaran dari IC ini sudah standar TTL sehingga dapat langsung dihubungkan dengan mikrokontroler. Gerbang not 74LS14 juga digunakan untuk membalik keadaan tegangan input sehingga pada saat input high maka keluarannya akan bernilai low.
Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan komponen utama yang mengendalikan seluruh sistem. Mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini adalah mikrokontroler keluaran Atmel dengan seri AT89S51. Seri ini merupakan varian baru dari keluarga AT89C51 yang mengelami perubahan prosedur pengisian program. Pada seri ini memiliki fasilitas ISP (In Sistem Programming) yang tidak dimiliki pada seri sebelumnya. Fasilitas ini memungkinkan pengubahan isi program walaupun sistem sedang berjalan.
Untuk bekerja dengan mikrokontroler ini diperlukan beberapa komponen tambahan yang sering disebut dengan sistem minimum. Syarat-syarat tersebut antara lain, sistem clock atau osilator, sistem reset dan sistem ISP. Pada penelitian ini sistem minimum disajikan pada Gambar 3.2.

Pada Gambar 3.2 disajikan skema rangkaian minimum mikrokontroler AT89S51/52. Sistem pendukung yang pertama yaitu sistem osilator yang terdiri dari x-tal senilai 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor senilai 33pF. Nilai 11,0592MHz dipilih dengan pertimbangan untuk menghasilkan nilai baud rate yang tidak terjadi error.